PELUMASAN
I.1.
Pengertian Pelumas
Pelumas adalah zat kimia,
yang umumnya cairan,
yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek.
Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar
dan 10% zat tambahan.
Pada dasarnya yang menjadi tugas
pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari
kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan logam lain
terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan logam yang
terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan,
dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang. Selain mempunyai tugas
pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas.
Teknik pelumasan adalah suatu cara
untuk memperkecil gesekan dan keausan dengan menempatkan suatu lapisan tipis (film)
fluida diantara permukan-permukaan yang bergesekan. Sementara pelumas dapat
didefinisikan sebagai suatu zat yang berada atau disisipkan diantara dua permukaan
yang bergerak secara relatife agar dapat mengurangi gesekan antar permukaan
tersebut. Teknik pelumasan ini sangat dibutuhkan dalam suatu industri terutama
dalam dunia permesinan yang sangat banyak terjadinya gesekan antara
komponen-komponen mesin dan banyaknya komponen mesin yang harus dijaga
kondisinya agar umur dari suatu komponen mesin tersebut lebih panjang dalam
pemakaiannya. Misalnya dalam gerakan berputar pada bantalan luncur, poros atau
jurnal yang beroksilasi pada bantalan, gabungan dari gerakan menggelinding atau
luncuran pada gigi-gigi roda gigi yang berpasangan, gerakan luncuran pada
piston terhadap silindernya dan yang lain yang kesemuanya itu memerlukan
pelumasan.
I.2.Fungsi
Bahan Pelumas
Merawat mesin maupun peralatan (equipment) harus
dilakukan dengan perawatan berkala secara teratur salah satunya dengan
memperhatikan penggunaan minyak pelumas yang tepat dan berkualitas. Penggunaan
minyak pelumas yang tepat merupakan syarat yang mutlak agar kemampuan mesin
ataupun peralatan yang digunakan tetap prima.
Hal ini sesuai dengan fungsi dari minyak pelumasan antara
lain:
1. Mengurangi
gesekan dan keausan
Mengurangi
gesekan dan keausan dilakukan dengan memberikan lapisan (film) untuk
menghindari kontak langsung bagian-bagian mesin yang saling bergesekan sehingga
melindungi permukaan logam yang bersinggungan baik yang meluncur atau yang
menggelinding dari keausan. Ini merupakan fungsi utama dari bahan pelumas.
2. Memindahkan
panas
Panas yang timbul
akibat pergesekan seperti pada bantalan-bantalan atau roda gigi dapat
dipindahkan oleh minyak pelumas asalkan terjadi aliran minyak yang mencukupi.
Demikian juga panas yang terjadi akibat dari pembakaran. Minyak pelumas menjadi
komponen pendingin dari piston, silinder liner, dan lainnya dari panas
pembakaran Di samping itu, minyak pelumas juga mendinginkan panas akibat
gesekan. Panas yang diserap akan mengakibatkan turunnya viscositas minyak
pelumas.
3. Menjaga
sistem agar tetap bersih
Pelumas juga
sebaiknya bisa mencegah terjadinya fouling serpihan-serpihan yang dihasilkan
dari proses mekanis, dari hasil degradasi pelumas itu sendiri maupun dari hasil
proses pembakaran. Apa yang disebut deposit adalah seperti karbon padat,
varnish atau endapan. Ini dapat mengganggu pengoperasian alat. Kasus ekstrem
adalah ring piston tidak bisa bergerak, dan aliran minyak tersumbat. Juga
partikel-partikel logam akibat keausan, abu yang berasal dari luar dan sisa
pembakaran yang dapat memasuki sistem dan menghalangi operasi yang efisien
juga harus dapat dibersihkan oleh suatu bahan pelumas. Kotoran ini perlu
disingkirkan dari permukaan komponen yang bersinggungan.
4. Melindungi
sistem
Baik dari hasil
degradasi pelumas atau akibat kontaminasi hasil pembakaran, pelumas bisa
bersifat asam dan menjadikan korosi pada logam. Adanya uap air dapat juga
menyebabkan karat pada besi. Oleh sebab itu pelumas harus bisa menanggulangi
efek-efek tersebut dan oleh Karena itu bahan pelumas harus direncanakan untuk
melindungi sistem terhadap serangan korosif dan kimiawi.
Bahan pelumas
juga dapat melindungi sistem dari getaran yang terjadi dengan cara meredam
getaran dan kejutan pada sambungan karena gerakan tenaga yang selalu berubah
Mengingat arti pentingnya minyak pelumas bagi daya tahan mesin, maka sebelum
memilih minyak pelumas ada baiknya lebih dulu mengetahui kualitas minyak
pelumas tersebut sehingga dapat mencegah penggunaan minyak pelumas yang tidak
sesuai dengan spesifikasi mesin.
I.3. Jenis-jenis
pelumasan
1. Pelumasan
Hidrodinamis
Pada pelumasan
dengan tipe hidrodinamis (Hydrodynamic Lubrication) permukaan yang
bergesekan atau yang bersinggungan baik yang bergerak meluncur atau pun
menggelinding, dipisahkan oleh pelumas secara sempurna. Dimana tekanan pada
lapisan tipis pelumas dibangkitkan oleh gerakan relatif oleh kedua permukaan
itu sendiri. Salah satu contoh penggunaan pelumasan dengan tipe hidrodinamis
adalah gerakan rotasi yang terjadi pada bantalan luncur (journal bearing).
2. Pelumasan
Hidrostatis
Pada pelumasan
hidrostatis ini menggunakan pompa tekanan tinggi yang akan menekan minyak
pelumas ke bagian-bagian yang bergerak. Pelumasan jenis ini tidak memerlukan
gerakan relatif dan biasanya digunakan pada mesin-mesin yang bagian-bagian
bergeraknya terlalu berat seperti turbin yang berkapasitas besar tidak
dimungkinkan lagi terjadinya pelumasan hidrodinamis pada saat start, sementara
tipe pelumasan lainnya tidak dihendaki terjadi. Untuk ini diperlukan tekanan
yang besar terjadi pada lapisan tipis minyak pelumas di antara poros dan
bantalan misalnya. Tekanan demikian dapat diperoleh dengan menggunakan pompa
tekanan tinggi yang akan menekan minyak pelumas ke bagian-bagian yangbergesek,
bukann sekedar pompa tekanan rendah yang berfungsi hanya sebagai pendistribusi
atau pensirkulasi minyak pelumas. Pelumasan hidrostatis disebut juga pelumasan
tekanan luar karena tekanan yang timbul diakibatkan pengaruh kerja dari luar
sistem. Setelah poros berputar dengan kecepatan tinggi biasanya pompa tekanan
tinggi yang digunakan dapat dihentikan sementara pompa tekanan rendah sebagai
pensuplai minyak pelumas terus difungsikan.
3. Pelumasan
Elastohidrodinamis (Elastohydrodynamic Lubrication)
Pelumasan jenis ini dipakai jika kontak
bidang antara kedua permukaan yang bergerak sangat kecil seperti kontak titik
atau kontak garis sehingga akan timbul tekanan yang demikian besar pada lapisan
tipis minyak pelumas yang membatasi permukaan-permukaan tersebut. Pelumasan
dengan tipe seperti ini dapat ditemukan pada bantalan gelinding meskipun
pelumasan hidrodinamis dapat juga dilakukan.
4. Pelumasan
Bidang Batas (Boundary Lubrication)
Pelumasan bidang
batas ini terjadi karena tidak dimungkinkannya membentuk lapisan tipis minyak
pelumas yang sempurna karena beban yang terlalu besar, penurunan kecepatan dari
permukaan yang bergerak, pengurangan jumlah pelumas yang dimasukkan ke dalam
bantalan dan kenaikan suhu pelumas. Pada keadaan ini lapisan tipis yang terjadi
hanya dalam ketebalan beberapa ukuran molekul saja. Pelumasan ini sering
terjadi ketika mesin dihidupkan dan terus berlanjut hingga menjelang mesin
mencapai kecepatan operasionalnya.Lapisan yang terbentuk dalam pelumasan jenis
ini sangat rumit untuk dijelaskan yang jelas, ketebalan lapisan tersebut hanya
beberapa
molekul.Lapisan
ini bahkan tidak terbentuk dari oli pelumas, melainkan berupa kotoran, oksida
logam, dan gas dari udara.
5. Pelumasan
Padat (Solid Lubrication)
Pelumasan
padat dapat dipahami misalnya pada sebuah contoh, misalnya debu pasir dan
kerikil pada permukaan jalan dapat menyebabkan kendaraan tergelincir karena
debu, pasir dan kerikil mengurangi gesekan antara ban dan permukaan jalan.
Teknisnya, debu, pasir dan kerikil tersebut bertindak sebagai pelumas, namun
tentu saja tidak ada yang merekomendasikan debu, pasir dan kerikil sebagai
pelumas padat pada elemen mesin. Jadi pelumasan padat (Solid Lubrication)
dapat diartikan seperti sebuah sistem pelumasan dimana diantara permukaan
kontak saling melumasi sendiri oleh bahan padat yang dilapisi dan kadang
menyatu pada elemen tersebut. Misalnya bahan inorganik tertentu seperti grafit
dan molybdenum disulfida, memiliki sifat mampu membentuk lapisan tipis pada
permukaan logam yang bergeser dengan mudah dan menahan penetrasi oleh
permukaan-permukaan yang bergesekan.
6. Pelumasan
Tekanan Ekstrim
Di bawah pengaruh
kondisi kerja yang paling hebat, seperti pada pemotongan logam atau roda gigi
yang mengalami beban kejut, adiktif tekanan ekstrim digunakan. Tekanan adiktif
ekstrim ini merupakan senyawa minyak yang dapat larut dan biasanya mengandung zat
belerang, chlorin atau fosfor yang bereaksi denga permukaan bantalan pada
temperatur tinggi yang timbul dimana lapisan tipis minyak pelumas pecah,
membentuk zat lapisan tipis yang titik cairnya tinggi antara
permukaan-permukaan yang berkontak. Pada proses
pelumasan tekanan
ekstrim sedikit keausan tak dapat dielakkan antara permukaan yang bergerak tapi
boleh jadi sangat kecil dan hampir berakhir bagi permukaan yang bergerak
relatif.
I.4. Sifat
Pelumasan
A. Karakterisik Penting Untuk Pelumas Cair
Beberapa sifat penting yang sangat dibutuhkan agar minyak
lumasi dapat berfungsi dengan baik adalah .
1. Low
volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi
operasi. Volatilitas suatu minyak lumas penting sekali dalam pemilihan jenis
pelumas dasar sesuai dengan pemakaian. Sifat ini tidak dapat diperbaiki dengan
penambahan aditif.
2. Fluiditas atau
sifat mengalir dalam daerah suhu operasi. Karakterisitik aliran dipengaruhi
sebagian besar oleh minyak dasar. Fluiditas dapat diperbaiki dengan aditif >
Pour point depressants untuk memperbaiki aliran pada suhu, viscosity modifiers
untuk memperbaiki aliran pada suhu tinggi.
3. Stabilitas selama
periode pemakaian. Sebagian sifat ini ditentukan oleh sifat minyak dasar, namun
terutama ditentukan oleh aditif yang memperbaiki stabilitas.. Stabilitas
pelumas sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan seperti temperatur, potensial
oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi bahan bahan yang tak terbakar, dan
asam-asam korosif.membatasi umur pelumas. Aditif sangat berperan menaikkan
kinerja dan umur pelumas.
4. Kompatibilitas atau
kecocokan dengan bahan lain dalam sistim. Kompatibilitas pelumas dengan seals,
bearings, clutch plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat minyak
dasar. Namun aditif juga dapat memiliki pengaruh besar memperbaiki sifat ini.
Jackpot City - The Best Online Casino for Indian Players
BalasHapusJackpot City is kadangpintar an online casino in South Africa. It has been in operation since 2004. This is one of หารายได้เสริม the oldest online 인카지노 casinos in the African continent.